9 (Sembilan) Keistimewaan Nabi Muhammad SAW
Tuntunan
Agama Islam - Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam (SAW) memiliki keistimewaan
yang tidak dimiliki manusia pada umumnya. Walaupun Rasulullah adalah manusia,
namun beliau tidak seperti kita manusia kebanyakan. Allah Ta'ala telah menganugerahkan
kepada beliau akhlak yang terpuji dan sifat-sifat yang mulia.
Keistmewaan beliau ini menjadikan suatu pertanda bahwa Nabi Muhammad SAW merupakan
manusia pilihan. Sebagian ulama pun sering menyebut Nabi Muhammad SAW dengan
sebutan "Basyarun Laa Kal-Basyar" (manusia yang bukan seperti
manusia). Allah SWT memberikannya mukjizat dan tanda kebesaran-Nya untuk
sebagai bukti kenabian Muhammad
Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam.
Keistimewaan Nabi Muhammad SWA dapat ditunjukkan antara lain sejak lahir beliau
benar-benar bersih, tanpa aib dan sudah dikhitan, hingga kemampuan beliau yang bisa
berkomukasi dengan Malaikat. Kita sebagai manusia biasa tidak dituntut untuk
bisa seperti beliau, tetapi diperintahkan untuk meneladani akhlak dan mengikuti
ajaran serta sunnah-sunnah beliau. Berikut ini adalah 9 (Sembilan) Keistimewaan yang
dimiliki oleh Nabi Muhammad SAW.
1. Keringat Nabi Muhammad SAW Jadi Minyak Wangi.
Menurut hadist yang diceritakan oleh Sayyidina Anas bin Malik RA dan ini direkam oleh Imam Muslim dalam kitab Shahihnya, beliau bercerita tentang ibunya (Sayyidina Anas bin Malik RA) yang menjadikan keringat Nabi Muhammad SWA sebagai minyak wangi.
Dari Anas
bin Malik RA, beliau mengatakan: Nabi Muhammad SWA masuk ke rumah kami dan
beliau qailulah (tidur siang) di tempat kami. Dan ketika tidur itu, Nabi pun berkeringat,
kemudian ibuku datang membawa botol, dan keringat Nabi Muhammad ditampung ke
dalam botol itu. Kemudian ketika Nabi Muhammad SAW bangun dari tidurnya, beliau
bertanya kepada ibuku: "Wahai Ummu Sulaim, apa yang sedang engkau
perbuat?", Ummu Sulaim mengatakan: "Ini keringatmu, wahai Rasulullah,
aku jadikan minyak wangi. Dan ini adalah minyak wangi yang paling wangi". (HR Muslim)
2. Ludah Nabi Muhammad SAW Menjadi Obat.
Diturunkan dari banyak perawi hadist, Sahabat Thalq bin 'Ali mengaku pernah
digigit kakinya oleh kalajengking, lalu Nabi Muhammad SAW meludahi kakinya pada
bagian yang digigit kalajengking itu, lalu mengusapnya. Maka dengan seketika
hilang rasa sakit dan berhenti darah yang sebelumnya mengucur keluar.
Thalq bin Ali mengatakan: "Aku digigit
oleh kalajengking saat aku berada di dekat Rasulullah, lalu beliau meludahi
kaki dan mengusapnya". (HR Ahmad, dan
Ibn Hibban)
3. Tidak Memiliki Bayangan.
As-Sayyid Muhammad bin 'Alawi bin 'Abbas al-Maliki, seorang ulama kenamaan
Makkah al-Mukarramah, dalam Kitabnya "Mafahim Yajib an Tushahah"
menyebutkan beberapa keistimewaan yang dimiliki oleh Nabi Muhammad SAW, antara
lain Nabi Muhammad SAW tidak memiliki bayangan. Karena Nabi Muhammad SAW sendiri
adalah cahaya, dan cahaya tidak memiliki bayangan. Nabi Muhammad SAW selain tidak
memiliki bayangan, juga saat ada sinar matahari. Tidak adanya bayangan Nabi
disebabkan bahwa beliau adalah cahaya, bukan karangan semata. Ini didukung oleh
doa Nabi Muhammad SAW yang meminta kepada Allah untuk dijadikan sebagai cahaya.
Ini disebutkan oleh Imam Muslim dalam Kitab hadis yang menjelaskan tentang bacaan Nabi dalam doa di sujudnya: "Ya Allah jadikanlah di dalam hatiku cahaya, di pendengaranku cahaya, dalam penglihatanku cahaya, di sebelah kananku cahaya, sebelah kiriku juga cahaya di depanku cahaya, dan di belakangku cahaya, serta di atasku cahaya, juga di bawahku cahaya dan jadikanlah untukku cahaya". Atau (riwayat lain) jadikanlah aku cahaya. (HR Muslim)
4.Tidurnya Hanya Tidur Mata.
Pada suatu ketika, Nabi Muhammad SAW pernah ditanya oleh istrinya Sayyidah
'Aisyah RA tentang tidurnya selepas salat witir. 'Aisyah bertanya kepada Nabi
SAW: "Wahai Rasulullah, apakah engkau tidur setelah salat witir?".
Beliau SAW menjawab: "Betul, Aisyah. Sesunguhnya mataku tertidur akan
tetapi hatiku tidak pernah tidur". (HR Malik)
Ini sejalan dengan apa yang disebutkan oleh beliau sendiri bahwa para Nabi
Allah tidaklah tidur kecuali hanya mata mereka saja yang terpejam. Sedangkan
hati mereka tidak pernah tidur dari berdzikir kepada Allah Ta'ala. "Dan begitu juga, para Nabi Allah tidur
hanya matanya saja sedangkan hatinya tidak pernah tidur". (HR Al-Bukhari)
5. Tidak Pernah Menguap.
Dalam Kitab al-Khashaish al-Kubra, Imam As-Suyuthi menyebutkan riwayat tentang Nabi
Muhammad SAW sepanjang hayat beliau tidak pernah menguap. Di-takhrij oleh Imam
Al-Bukhari dalam Kitabnya al-Tarikh dan juga oleh Ibn Abi Syaibah dalam
mushannaf-nya, dan dari Ibn Sa'd dari Yazid bin al-Ashamm, beliau berkata bahwa
Nabi Muhammad SAW sepanjang hidupnya tidak pernah menguap sama sekali.
6. Bisa Melihat dari Balik Badan.
Dari riwayat Imam Muslim, selepas salat berjamaah, Nabi Muhammad SAW
menyampaikan kepada para sahabat bahwa beliau bisa melihat apa yang terjadi di
belakang beiau sepanjang salat. "Wahai
manusia, aku adalah imam kalian, maka janganlah kalian mendahuluiku ruku', juga
jangan mendahuluiku sujud, dan jangan juga berdiri serta menyelesaikan shalat,
sesungguhnya aku bisa melihat kalian dari depan ku dan juga dari
belakangku". (HR Muslim)
7. Melihat dan Mendengar Ringkihan Langit.
Rriwayat Imam at-Tirmidzi dari sahabat Abu Dzar RA, Nabi Muhammad SAW bersabda:
"Sesungguhnya aku melihat apa yang
kalian tidak lihat, dan aku mendengar apa yang kalian tidak dengar; ringkihan
langit. Dan memang pantas langit bersuara ringkih karena di setiap jarak 4 (empat)
jari di langit ada Malaikat yang menaruh keningnya untuk sujud kepada Allah.
Demi Allah, seandainya kalian mengetahui apa yang aku ketahui, kalian akan
sedikit tertawa dan banyak menangis". (HR Tirmidzi)
8. Tidak Pernah Ihtilam (Mimpi Basah).
Ihtilam adalah keluarnya air mani karena sebab mimpi atau fantasi. Orang
kebanyakan di Indonesia menyebut ihtilam dengan istilah mimpi basah. Dan keaadaan
itu tidak pernah terjadi pada Nabi Muhammad SAW. Dalam kitab hadits Al-Mu'jam
al-Kabir, Imam at-Thabrani mengeluarkan sebuah riwayat dari Sayyidina Ibn
'Abbas: "Bahwasanya Nabi Muhammad
SAW tidak pernah ber-ihtilam". (HR
at-Thabrani).
9. Membelah Bulan
Suatu ketika para kafir Quraisy menantang Nabi Muhammad SAW di depan para pengikutnya sebagai bentuk bukti kebenaran tentang ajarannya dan kenabiannya.
"Kalau memang engkau adalah seorang nabi, tunjukkanlah satu mukjizat kepada kami. Belahlah bulan purnama yang kini tengah temaram menjadi dua bagian. Letakan yang sebelah di atas bukit Abu Qubais, dan letakan yang sebelahnya lagi di atas bukit Qaiqa’an (Dua bukit di Makkah)."
Sontak Nabi Muhammad SAW menanggapi tantangan itu:
“Jika aku sanggup menjawab tantangan kalian, apakah kalian akan percaya jika aku memang telah diutus oleh Allah untuk menunjukan jalan kebenaran kepada kalian?”
Kemudian Nabi Muhammad SAW pun berdoa memohon kepada Allah untuk menjawab tantangan dari para kafir Quraisy. Maka dengan izin Allah, Nabi Muhammad dapat menunjukan kebenarannya. Bulan pun terbelah menjadi dua bagian dan diletakkan oleh Nabi Muhammad tepat di atas kedua gunung yang ditantang oleh para kafir Quraisy.
Inilah sebagian kecil dari keistimewaan yang dimiliki Nabi Muhammad SAW Shallallahu
'Alaihi wa Sallam di samping kitab suci Al Qur'an sebagai mu'jizat terbesar Nabi Muhammad SAW. Ini merupakan bukti kenabian sekaligus mukjizat dari Allah
Ta'ala. Artinya bahwa nabi Muhammad SAW adalah manusia sebagaimana umatnya,
akan tetapi Allah menjadikan beliau sebagai manusia yang tidak seperti manusia
pada umumnya. Semoga Shalawat dan Salam senantiasa tercurah kepada baginda Nabi
Muhammad SAW dan keluarga beliau serta orang yang mengikuti beliau. Allahumma Shalli ala Sayyidina Muhammad wa ala Ali Sayyidina Muhammad Dan semoga kita selalu menjadikan
Nabi Muhammad SAW sebagai idola dan teladan. Terakhir, semoga tulisan kecil ini bisa menambah kecintaan kita kepada Nabi Muhammad SAW. Aamiin.
Wallahu A'lam
Komentar
Posting Komentar